Senin, 31 Maret 2014

Akuntansi Internasional

MANAJEMEN KAS

Kas merupakan salah satu bagian dari aktiva yang memiliki sifat paling lancar (likuid) dan paling mudah berpindah tangan dalam suatu transaksi.
Kas merupakan aktiva yang tidak menghasilkan laba secara langsung dalam operasi perusahaan, oleh sebab itu perlu dilakukan pengelolaan (manajemen) kas yang efektif dan efisien sehingga pemanfaatan kas dapat optimal.
Kebutuhan kas untuk pembayaran merupakan aliran kas keluar/ cash outflow (pembelanjaan aktif). Aliran kas masuk / cash inflow (pembelanjaan pasif) merupakan aliran sumber dari mana kas diperoleh.
Menurut HG. Guthmann besarnya kas yang aman dan baik adalah berkisar antara 5% - 10% dari aktiva lancar yang ada. Kas yg kurang dari 5% akan menyulitkan operasi perusahaan.
Tujuan penyimpanan kas :
         Untuk Transaksi : kebutuhan kas untuk transaksi diperlukan dalam pelaksanaan operasi usaha perusahaan.
         Untuk Berjaga-jaga : dimaksudkan untuk mengantisipasi aliran kas masuk dan keluar yang tidak kontinyu dan sulit diprediksi.
         Untuk Spekulasi : dimaksudkan agar perusahaan dapat memanfaatkan kesempatan apabila ada barang yang dapat dibeli dengan harga yang lebih murah.
Perusahaan harus memiliki persediaan kas minimal yang harus ada yang sering disebut dengan SAFETY CASH.
Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu.
Tahapan penyusunan anggaran kas :
         Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran menurut rencana operasional perusahaan.
         Menyusun perkiraan atau estimasi kebutuhan dana atau kredit dari bank atau sumber lain yang diperlukan untuk menutup defisit kas akibat operasi perusahaan.
         Menyusun kembali estimasi keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi finansial.


Sumber : https://www.google.com/#q=manajemen+kas (ERVITA SAFITRI.SE, M.Si)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar