PERENCANAAN
DAN KENDALI MANAJEMEN
Perencanaan
dan kendali manajemen sangat penting bagi perusahaan, dalam hal ini perusahaan
multinasional. Namun, pengurangan dalam hambatan perdagangan nasional terus
menerus, mata uang yang mengambang, resiko kedaulatan, pembatasan terhadap
pengirim dana lintas batas nasional, perbedaan dalam system pajak nasional,
perbedaan tingkat suku bungan dan pengaruh harga komoditas dan ekuitas yang
berubah-ubah terhadap aktiva, laba, dan biaya modal perusahaan merupakan
variable yang memperumit keputusan manajemen.
Perusahaan
dalam melakukan kendali manajemen memerlukan alat perencanaan yang dapat
mengidentifikasi factor-faktor yang relevan di masa depan, pemindaian terhadap
lingkungan eksternal dan internal. Alat tersebut membantu perusahaan dalam
mengenali kesempatan dan tantangan yang ada. Salah satu alat tersebut adalah
analisis WOTS-UP yang menyangkut kekuatan dan kelemahan perusahaan yang
berkaitan dengan lingkungan operasi perusahaan.
Adaptasi
(penyesuaian) oleh perusahaan multinasional atas model perencanaan investasi
tradisional telah dilakukan dalam tiga bidang pengukuran:
a. menentukan
pengembalian yang relevan untuk investasi multinasional
b. mengukur
ekspektasi arus kas, dan
c. menghitung
biaya modal perusahaan multinasional. Seorang manajer harus menentukan tingkat
pengembalian yang relevan untk mengalisis kesempatan investasi asing. Namun,
tingkat pengembalian yang relevan merupakan masalah sudut pandang: proyek luar
negeri atau induk perusahaan.
Pengembalian
dari dua sudut pandang ini dapat berbeda secara signifikan karena beberapa hal:
a. pembatasan
oleh pemerintah atas repatriasi laba dan modal,
b. biaya
izin, royalt, dan pembayaran lain yang merupakan laba bagi induk perusahaan
namun merupakan beban bagi anak perusahaan,
c. perbedaan
laju inflasi nasional, dan
d. perubahan
kurs valuta asing, dan
e. perbedaan
pajak.
Manajer
keuangan harus memenuhi banyak tujuan dengan memberikan respons kepada kelompok
investor dan noninvestor di organisasi dan di lingkungannya. Jika siatu
investasi asing tidak menjanjikan pengembalian yang telah disesuaikan resiko
yang nilainya lebih dari pengembalian yang diperoleh pesaing local, maka
pemegang saham induk perusahaan akan lebih baik untuk berinvestasi langsung di
perusahaan local. Bagi manajer perusahaan multinasional, mengukur ekspektasi
arus kas suatu investasi asing merupakan hal yang cukup menantang. Perkiraan
penerimaan didasarkan pada proyeksi penjualan dan pengalaman antipasti
penagihan. Beban operasi dan pajak local juga sama-sama diramalkan. Namun
demikian, terdapat tambahan kerumitan yang harus dipertimbangkan:
- arus
kas proyek vs induk perusahaan
- arus
kas induk perusahaan yang terkait dengan pendanaan
- pendanaan
yang bersubsidi resiko politik
Perkembangan
dalam teknologi informasi seharusnya mengurangi, tetapi tidak akan
menghilangkan sama sekali kerumitan ini. Rancangan system berpengaruh pada
keberhasilan yang dicapai:
a. penyebaran
rendah dengan sentralitas yang tinggi, digunakan oleh organisasi yang lebih
kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, dan system informasi
domestic yang mendominasi kebutuhan.
b. penyebaran
tinggi dengan sentralisasi yang rendah, digunakan oleh perusahaan multinasional
dengan operasi di wilayah geografis yang berbeda-beda
c. penyebaran
yang tinggi dengan sentralitas yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan
aliansi strategi di seluruh dunia.
Sistem
pengendalian manajemen pada dasarnya suatu sistem yang digunakan oleh manajemen
untuk membangun masa depan organisasi. untuk membangun masa depan organisasi,
perlu ditentukan lebih dahulu dalam bisnis apa organisasi akan berusaha.
Jabawan atas pertanyaan tersebut merupakan misi organisasi dengan demikian misi
organisasi merupakan the chosen track untuk membawa organisasi mewujudkan masa
depannya.
Akuntansi
manajemen mempersiapkan sejumlah informasi untuk manajemen perusahaan mulai
dari pengumpulan data hingga laporan likuiditas dan ramalan operasional berupa
berbagai jenis pengeluaran beban. Factor-faktor lingkungan juga mempengaruhi
penggunaan informasi yang dihasilkan secara internal. Misalnya pengaruh budaya.
Budaya yang tidak nyaman dengan ketidakpastian dan ambiguitas cenderung untuk
lebih siap menerima teknologi informasi dibandingkan mereka yang tidak nyaman.
Factor translasi juga mempengaruhi penggunaan informasi yang dihasilkan. FAS No
52 mewajibkan penggunaan metode translasi temporal ketika melakukan translasi
akun-akun perusahaan afiliasi luar negeri yang berada dalam lingkungan
berafiliasi tinggi. Meskipun demikian, ketentuan tersebut tidak memenuhi
kebutuhan informasi perusahaan yang beroperasi di Negara-negara dengan inflasi
tinggi karena cenderung menimbulkan distorsi realitas melalui:
a. menilai
lebih atau menilai kurang pendapatan dan beban
b. melaporkan
keuntungan atau kerugian translasi yang besar yang sulit untuk
diinterpretasikan
c. mendistorsi
perbandingan kinerja antarwaktu. Mengapa kita perlu memperhatikan distorsi ini?
d. Sistem
pelaporan tradisional memiliki pengaruh yang buruk terhadap perilaku tenaga
penjualan
e. System
pelaporan trandisional tidak memberikan motivasi bagi tenaga penjualan untuk
memfakturkan dan mengirimkan lebih dahulu di bulan itu
f. System
ini memanipulasi hasil agar suatu system pengendalian di perusahaan
multinasional berfungsi dengan baik, maka biasanya system yang digunakan banyak
perusahaan multinasional untuk mengendalikan operasi luar negerinya dalam
banyak hal banyak hal sama dengan yang digunakan secara domestic.
Struktur
Sistem Pengendalian Manajemen Struktur sistem pengendalian manajemen merupakan
komponen-komponen yang berkaitan dengan lainnya yang secara bersama-sama
membentuk sistem. Setiap komponen dalam struktur memiliki fungsi tertentu untuk
mencapai tujuan sistem. Struktur yang sehat adalah struktur sistem yang setiap
komponennya didesain sesuai dengan tuntutan lingkungan bisnis yang akan
diterapi sistem tersebut.
Proses
Struktur Sistem Pengendalian Manajemen Proses sistem pengendalian manajemen
terdiri dari enam tahap utama berikut ini :
1. Perumusan
Strategi
2. Perencanaan
Strategik
3. Penyusun
Program
4. Penyusunan
Anggaran
5. Implementasi
6. Pemantauan
6. Pemantauan
Persaingan
global dan cepatnya penyebaran informasi mendukung semakin sempitnya perbedaan
nasional dalam praktik akuntansi manajemen. Tekanan tambahan mencakup antara
lain perubahan pasar dan teknologi, pertumbuhan privatisasi, insentif biaya,
dan kinerja, serta koordinasi operasi global melalui usaha patungan (joint
ventures) dan kaitan strategik lainnya. Hal tersebut mendorong manajemen
perusahaan multinasional untuk tidak hanya menerapkan teknik akuntansi internal
yang dapat dibandingkan, tetapi juga menggunakan teknik-teknik ini dengan cara
yang sama.
1. Pembuatan
Model Usaha
2. Alat
Perencanaan
3. Penganggaran
Modal
4. Biaya
Modal Multinasional
5.
Sistem Informasi Manajemen
6. Masalah
Informasi
7. Isu-isu
dalam Pengendalian Keuangan
8. Sistem
Pengendalian domestik vs Multinasioanal
9.
Penganggaran Operasional
10. Konsep
biaya standar dan Kaizen
11. Evaluasi
Kinerja Operasi Luar Negeri
Sumber
:
1. Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
1, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
2. Choi,
Frederick D.S., and Gerhard D. Mueller, 2005., Akuntansi Internasional – Buku
2, Edisi 5., Salemba Empat, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar